Kamis, 20 Maret 2008

LONG WEEKEND booo.....!


hooooiiii kalian pada kemanaaa...? kristinadiansafitry, om dion, bang andi, tulang parlin, bintang, ayu utami, xero, mick dan semuanya... kok pada offline siih??
Gua ikutan cabut aaahhh.... CU on monday...!


SaJaK RumAh Ambruk ...(part TWO)

Waktu ku kecil dulu,
ayahku bilang : "Le, kalau bikin rumah yang penting pondasinya"
"pondasi itu macam-macam", lanjutnya.
tergantung beban dan pijakan tanahnya...
Iya ayah..., jawabku..
itulah ilmu insinyur sipil ayahku

Menginjak remaja,
aku mulai mencari tanah berpijak
kadang lumur kelabu, kadang jelaga ungu
ohhoooii.... kutemukan tanah ilalang
kudirikan tenda mungil pucat ungu

20 tahun berlalu,
tenda pucat pasi disayat waktu
kupugar rumah merah jambu
pondasi menancap ditanah meosin *)
bila angin bertiup rumahpun berayun
bila angin diam tiangnya kelelahan

Tak dinyana,
saat kutidur rumahku kemalingan
dicungkilnya kait penopang kaso
gentingnya satu-satu pecah lantas lepas "bruk!
waktu hujan airnya nyerap di pori kayu
kuda-kudanya jadi lemah
bruk! sekali lagi kudengar
atapnya ambruk .....!!

Duh sulitnya negakkin rumah
akupun terpana menatap .....

*) tanah meosin adalah sejenis tanah lunak yang mengalami pelapukan

EveryBODY-SomeBody-AnyBoDY-NoBody

khususon buat kawan-kawan se kantoran yang mau jadi pemimpin :





Swear saya juga gak tau siapa yang pertama kali mengenalkan falsafah everybody ini ..., baca aja dah!

"Ada empat orang bernama Everybody, Somebody, Anybody dan Nobody. Ada sebuah pekerjaan penting yang harus diselesaikan dan Everybody yakin bahwa Somebody akan mengerjakannya. Anybody dapat mengerjakannya, tetapi Nobody yang mengerjakannya. Somebody menjadi marah karena ini pekerjaan Everybody. Everybody berpikir Anybody dapat melakukannya , namun Nobody menyadari bahwa Everybody tidak akan melakukannya. Cerita ini berakhir dengan Everybody menyalahkan Somebody setelah Nobody melakukan yang dapat dilakukan Anybody"

Jadi friend! kalau jadi pemimpin Anda jangan sekali-kali melempar tanggung jawab yaa ...!

KOmPetisi Ogaah aaah ... Iyaa deeeHHH!



"Kita ada di sini bukan untuk saling bersaing.

Kita di sini untuk saling melengkapi."


Sungguh saya tidak tahu siapa yang pertama kali mencetuskan inspiring words di atas, yang jelas saya bisa menyelami maknanya yang sangat dalam, terlebih di saat kondisi dimana dinamika kompetisi dijadikan jualan seperti sekarang ini.


Setiap orang selalu bicara bahwa sekarang eranya kompetisi, sehingga kalau mau menang kita harus punya daya saing yang tinggi. Pada prakteknya hakekat kompetisi yang semula untuk menghasilkan yang terbaik justru dikhianati oleh adanya malpraktek kompetisi itu sendiri, yakni "menghalalkan segala cara".


Alih-alih menghasilkan kebaikan, yang ada justru manipulasi.. memenangkan yang mau sowan dan dekat sama kita sendiri. Coba anda simak, hampir semua perusahaan (baca: corporation, kali-kali anda pernah baca buku the corporation yang warnanya merah ....) menekankan kompetisi dalam visi-misinya. Ada yang bilang "harus jadi leader dan berdaya saing", "world class leader", "mencapai bintang" dan lain-lain.


Saya tidak anti kompetisi, sebab kompetisi itu pada galibnya adalah sunatullah, nah supaya kompetisi itu dapat membuahkan hasil terbaiknya maka setiap insan kompetitor haruslah mendapat perlakuan yang sama (equal treatment). Jadi kalau saudara/teman-teman Anda mau berkompetisi dengan pihak lawan di arena yang menjadi tanggungjawab Anda, janganlah Anda memihak kepada saudara/teman-teman Anda...biarkanlah semua berjalan sesuai sunatullah saja.