Jumat, 07 Maret 2008

Maka Nikmat Tuhan Kamu manakah Yang Kamu Dustakan?

Ini yang kedua kali saya bertanya kepada Anda. Bagaimana Anda memaknai hidup ini? beberapa orang di sebuah sudut pasar kota Jakarta yang saya tanyai, umumnya mengeluhkan betapa kehidupan yang harus mereka jalani ini begitu sulitnya .... Coba perhatikan, harga beras naik, harga minyak goreng melambung, harga lauk pauk sepertinya tak lagi bisa dijangkau...!

Ya,
Saya sendiri sebetulnya juga sering mengeluhkan kehidupan ini. Bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini kehidupan yang harus saya jalani terasa lebih sulit. Tiap hari harus bekerja keras dan lebih keras lagi (tidak pernah lagi melihat matahari tenggelam di depan rumah lho..!), anak-anak karena tidak terperhatikan menjadi sering murung, waktu berkumpul keluarga menjadi sangat berkurang dst dst dst ......

Bila kehidupan ini dipandang dari sisi sulitnya maka sesungguhnya Anda dan saya memang tidak akan pernah menemukan kemudahan-kemudahannya. Namun kalau Anda dan saya dapat memaknai kehidupan ini secara proporsional maka sesungguhnya Anda dan saya akan mendapati bahwa sesungguhnya Tuhan itu telah menganugerahi Anda dan saya sebuah nikmat hidup yang luar biasa besarnya...!

"Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang hendak kamu dustakan?"

Cobalah Anda renungkan bahwa semua apa yang Anda minta kepada Tuhan itu ternyata telah dikabulkan saat itu juga, ya semuanya tanpa kecuali!

"Anda meminta kekuatan, maka Tuhan memberi Anda kesulitan agar Anda menjadi tegar"
"Anda meminta kebijaksanaan, maka Tuhan memberi Anda masalah untuk diselesaikan"
"Anda meminta kekayaan, maka Tuhan memberi Anda tenaga dan pikiran untuk bekerja"
"Anda meminta rasa kasih sayang, maka Tuhan memberi Anda orang susah untu diberi pertolongan"
"Anda meminta kesuksesan, maka Tuhan memberi Anda peluang dan kesempatan"

Tuhan tidak pernah salah dalam memberi. Kita meminta apa yang kita inginkan, Dia memberi apa yang kita butuhkan.

"Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang hendak kamu dustakan?"