Selasa, 26 Februari 2008

Komandan Itu Mestinya Harus Bagaimana?



Ada lebih dari selusin buku yang mengupas tentang The Art of War nya Sun Tzu telah saya baca habis. Isinya sungguh luar biasa! saya seringkali terkagum-kagum dengan falsafah perang ala Sun Tzu ini. Bab yang paling saya sukai dalam Sun Tzu adalah tentang hukum-hukum kepemimpinan, yakni bagaimana sang komandan harus menyikapi situasi.
Saya cuplikkan untuk Anda esensi tentang falsafah memimpin ala Sun Tzu sebagai berikut:
Ada enam situasi yang bikin sebuah pasukan gatot alias gagal total. Yaitu: kabur, membangkang, jatuh, ambruk, kacau dan rusuh!
Kalau pasukan menyerang pasukan yang kekuatannya sepuluh kali lipat, hasilnya adalah kabur.
Kalau para prajuritnya kuat tapi pejabatnya lemah maka pasukannya akan membangkang.
Kalau pejabat-pejabatnya berani tapi prajurit-prajuritnya tidak efektif maka pasukannya akan jatuh.
Kalau pejabat-pejabat tingginya mulai marah dan membangkang, kemudian ketemu musuh di medan peperangan, sementara komandannya gak ngerti situasi, hasilnya ambruk.
Kalau komandannya tidak kompeten, dan pasukannya salah urus ditambah hubungan antara para pejabat tidak baik serta formasi pasukannya buruk, hasilnya adalah kekacauan!
Kalau komandannya tidak bisa mengestimasi kekuatan musuh, menggunakan kekuatan kecil untuk memukul kekuatan yang lebih besar, atau pasukan yang lemah untuk memukul yang kuat, atau gagal memilih pasukan khusus maka hasilnya adalah kerusuhan.
Kalau terjadi salah satu dari keenam situasi di atas, pasukannya pasti akan kalah. Nah, adalah merupakan tanggung jawab tertinggi sang komandan untuk menelaahnya.


Jumat, 15 Februari 2008

Manajemen Apaaaaaa...?


Yang saya ingat dari manajemen adalah "the art of getting things done through the people". Artinya kalau Anda akan melaksanakan sesuatu hajatan, maka Anda akan menyuruh orang dan Anda akan menikmati hasil kerja orang tersebut.

Yang menjadi point bagi saya untuk menilai apakah Anda manajer yang baik atau manajer yang jahat (model Capo Capo dalam buku Mafia Manager, yang udah direview di Bloggingnya pak Joko Dwijono) adalah dari cara Anda menyuruh orang-orang untuk bekerja.

Menyuruh orang bekerja bisa dilakukan dengan kalimat-kalimat yang santun tetapi membuat orang-orang tersebut bekerja ekstra keras sampai sakit, akhirnya orang-orang tersebut akan sadar bahwa kalimat-kalimat santun Anda adalah seperti racun sianida. Alhasil orang-orang tersebut akan menjadi benci sama Anda bukan kepalang.

Menyuruh orang bekerja mungkin saja dilakukan dengan perintah keras! sehingga membuat orang-orang Anda merasa ketakutan sehingga bekerja ekstra keras sampai sakit. Tidak masuk berhari-hari kemudian produktivitas sang Manajer jatuh ke kolong tanah, ditambah lagi Anda akan dibenci banyak orang.

Jadi manajer yang baik itu sulit! Karena pada dasarnya kita ini semua manusia yang penuh EGO, semua maunya jadi pemimpin (ada juga sih yang gak mau jadi pemimpin karena malu-malu kucing, padahal kepingin...). Mengatur orang-orang (manusia) itu tidak gampang karena manusia kan punya hati ..? Hati manusia itu sulit sekali ditebak.