Selasa, 01 Januari 2008

PaRaDoX JaSa MaRga


Sebagai perusahaan Modern, Jasa Marga akan melompat menuju kinerja ekselen. Ups!
Kedengarannya ambisius. Apa sih yang dimaui dari kinerja ekselen? Laba Usaha yang melejitkah?
Kalau sebuah pabrik berkinerja ekselen, maka pabrik itu akan menghasilkan produk bermutu tinggi dengan harga murah karena ongkos produksi dan biaya tetek bengek lainnya rendah.
Bicara tentang kinerja ekselen adalah bicara tentang rasio-rasio. Contohnya: berapa rasio atau perbandingan antara uang yang dikeluarkan untuk membangun jalan tol dengan panjang jalan tol yang dibangun (rp/km), atau berapa jumlah SDM untuk menangani operasional suatu ruas jalan tol sehingga jalan tol tersebut dapat beroperasi menghasilkan uang sesuai jumlah yang ditargetkan (Orang/km), dan seterusnya ....
Bila angka pembilang diperkecil dan penyebutnya diperbesar jadilah kinerja perusahaan Anda dikatakan Ekselen! Gampang kan? Apakah Anda akan bangga dengan prestasi gemilang yang berhasil diraih tersebut?
Hidup ini bukan cuma angka-angka ....
Hidup ini juga bukan cuma rasio-rasio ...
Hidup ini adalah sebuah PARADOX!
Ketika pembilang dikecilkan atau jumlah SDM dikurangi, maka Anda atau perusahaan Anda telah menambah jumlah pengangguran di Republik tercinta ini. Agar Anda tahu saja bahwa dari data World Bank, lebih dari 40% angkatan kerja di negeri kita ini menganggur. Lebih getir lagi World bank juga menyodori data 46,9% rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
Jadi, kinerja ekselen adalah sebuah dilema juga ya ....?
Di atas ada buku tentang Paradox of Excelence yang menceritakan perusahaan-perusahan yang justru gulung tikar setelah berhasil mencapai kinerja ekselen.. Coba deh baca ...!

2 komentar:

Nurantoro mengatakan...

Setuju Pak, hidup ini bukan cuma angka-angka, bukan cuma rasio-rasio. Seperti kata seurius : "kita...juga...manusia..., karyawan... bukan... angka-angka..."

Ganeswara mengatakan...

Saya agak kurang setuju dengan pak Nurantoro. Hidup ini penuh angka, apalagi kalau dilihat dari sisi IT, bilangannya malah membosankan; "BINER" 1 dan 0.
kita semua diwakili oleh simbol dan angka-angka; NPP,KTP STNK, secuil foto digital kita, diwakili oleh angka angka pixel, biner, byte dst. Bahkan kalo kita sudah almarhum juga, kuburan kita diwakili oleh angka; dikubur di blok "ZB 2" baris 4 . dst.. Hidup penuh dengan angka, sebaliknya angka juga bisa hidup (ya seperti rasio-rasio yg pak Hasan sebutkan. Hi..HI..hi piye kamerad?