Minggu, 21 September 2008

Korupsi Lagi



Baru saja saya selesai menyisiri baris demi baris Kompas terbitan dua hari yang lalu. Mohamad Iqbal ditangkap KPK karena kedapatan sedang menerima suap. Beberapa minggu sebelumnya beberapa anggota DPR ditangkap KPK juga. Tema nya tak beda, korupsi lagi...
Untuk bisa kaya, untuk bisa punya kedudukan, untuk bisa "terhormat" terkadang orang suka lupa. Kemudian mencapainya dengan segala cara, termasuk Korupsi. Ketahuan atau tidak, korupsi itu akan membawa Anda ke penderitaan yang berkepanjangan ....

Ada hal-hal yang tak pernah terlihat oleh mata Anda ketika Anda melakukan Korupsi... tapi hal tersebut dapat Anda rasakan! Ketika Anda menafkahi keluarga Anda dengan uang hasil korupsi, maka pastilah syetan akan menyelinap kedalam uang yang Anda berikan kepada isteri dan anak Anda.

Ketika uang tersebut dibelanjakan makanan, maka menyelinaplah syetan kedalam makanan tersebut. Kemudian makanan ditelan tanpa menyebut nama Tuhan, masuk ke dalam lambung bergerak menuju usus dan dicerna bersama-sama, menjadi saripati darah! maka bersoraklah syetan kegirangan mengikuti prosesi menjadi bagian terkecil dari sel darah.

Membaurlah syetan dalam aliran darah, masuk ke dalam hati, jantung dan ganglia otak. Jadilah anak Anda sebagai anak yang selalu membantah orang tua, berbuat onar, senang kekerasan, senang berbohong, dan bila dewasa kelak tumbuh sebagai manusia yang sombong lagi tamak!

Berapa banyak orang terpandang yang terjerumus kedalam tindakan korupsi, alih-alih hidupnya bahagia, yang ada hanyalah malu berkepanjangan. Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga ... Mau ikut-ikutan Korupsi?


Koruptor itu kelak kalau mati, di akhir zaman akan dibangkitkan dengan muka seburuk-buruknya muka ...!

1 komentar:

Heri Susanto mengatakan...

Ass..
Saya mau ikut urun rembug tentang korupsi.

Sepatutnya seluruh lapisan masyarakat (bukan hanya KPK) harus dapat membangun karakter dan sistem agar tidak korup. Sistemnya harus diperbaiki secara terus menerus, agar tidak memberikan peluang kepada orang untuk korupsi. Sistem penindakan mau pun dalam sistem pencegahan tindak pidana korupsi merupakan target utama yang harus segera diperbaiki.

Korupsi di negeri ini telah menjadi bahaya laten yang sult di berantas (sulit bukan berati tidak bisa). Korupsi punya dampak "merusak" dalam spektrum yang lebih luas. Itulah sebabnya, korupsi dikategorikan sebagai tindak pidana luar biasa (extra-ordinary crime) karena tidak jarang dilakukan secara sistematis yang melibatkan aktor intelektual, stakeholder, termasuk aparat penegak hukum,

Kita patut memberikan apresiasi yang tinggi kepada KPK, namun konsistensi kinerja KPK harus tetap transparan. Jangan samapai terjadi KPK hanya sebagai alat untuk kekuasan politik tertentu.

Bukankah, korupsi terbesar bangsa ini terjadi karena sistem yang salah yang mengakibatkan rakyat negeri ini sengsara. Wass...