Minggu, 23 Desember 2007

Mengapa Anda Harus Panik?



Dalam menjalani hidup sehari-hari, memang sulit menghindari yang namanya stres. Entah itu karena pekerjaan di kantor, karena aktivitas belajar mengajar di bangku sekolah maupun kuliah atau karena sebab musabab lain.
Pada kondisi yang tak terkendali, akumulasi stres dapat menyebabkan kepanikan. Perubahan apa yang terjadi pada otak ketika kepanikan terjadi? Dari penelitian para ahli ditemukan adanya perubahan-perubahan atau gangguan pada sistem transmisi sinyal penghantar (neuro transmiter) dan reseptor di sel-sel saraf otak (neuron) serta interaksi zat neuro kimia seperti dopamin dan serotonin di dalam otak.
Bahasa terangnya, ada yang gak beres dalam reaksi kimia otak dari orang yang menderita panik berlebihan. Kalau kepanikan berlebihan ini tidak bisa diatasi, maka dapat berlanjut ke gangguan skizofrenia, yang ditandai oleh perilaku yang didominasi oleh halusinasi. (Coba Anda baca artikel tentang a beautiful mind).
Mengapa orang bisa terkena serangan panik (panic attack)?
Ada rumusnya man!
yaitu : I+S -----> R
I = Individu yang memang memiliki bakat ataupun faktor keturunan
S = Situasi sekeliling sebagai faktor pemicu
R= Reaksi, timbulnya kepanikan yang luar biasa disertai perasaan sakit fisik (padahal tidak lho)
Tak mudah memang menyembuhkannya. Karena hal ini bisa makan waktu bertahun-tahun bila tidak dibantu dengan obat-obatan anti panik (psikofarmaka, misalnya Xanax).
Bila teman Anda atau bahkan mungkin Anda; merasakan serangan panik berlebih, penanganan dini yang sangat mujarab adalah: Lupakan! lupakan semua ketakutan-ketakutan Anda. Percayalah bahwa Anda tidak apa-apa. Anda tidak akan tiba-tiba mati karena serangan panik!
Sudah tak terhitung lagi berapa banyak penderita serangan panik, yang takut melakukan aktivitas di luar rumah sehingga lebih banyak mengurung diri di rumah. Sekali lagi saya katakan bahwa semua itu cuma PERASAAN saja. Jangan diikuti! Lawanlah! atau Lupakan sama sekali!
Hidup ini akan menjadi sangat indah tanpa stres!

3 komentar:

Nurantoro mengatakan...

Stress, depressi dan sebagainya sebenarnya adalah jebakan iblis/setan. Sekali menempel pada otak kita, maka akan seperti lem perangkap tikus yang menempel pada korbannya. Melekat dan lengket. Perlu waktu, kemauan dan usaha yang keras untuk dapat melepaskan diri. May God Bless Us.

Ganeswara mengatakan...

Ada seorang teman punya motto ; "nothing waste more energy than worrying", jadi gak usah panik/worry, ntar energi terkuras (he..he..ngomong enak ya..Dik Pendi..;-)

talita mengatakan...

nama saya talita, bulan agustus yang lalu saat saya nonton film serem yang ceritanya seperti hari kiamat tiba2 saat saya mau tidur saya merasa ketakutan yang sangat luar biasa, dada saya sesak,saya merasa mau meninggal lalu saya mencari tau di internet gjala pa yang saya alami??
Saya bru dapat ternyata saya mengalami gjala panik berlebihan. Setiap mengalami panik saya menggunakan obat penenang.
Penyakit ini sangat menggangu sekali hingga kuliah saya berantakan.
Ada si pengen ke psikiater tapi saya ga tau brapa biayanya?? Kira2 brapa ya biaya yang harus dikeluarkan ampe sembuh total di RSCM?
Saya ga ingin menyusahkan orang tua saya kasihan kalo mereka melihat saya dalam keadaan ini.
Saya merasa gjala saya semakin lama semakin parah karena saya ngrasa badan saya bukan saya yang mengendalikan,badan saya panas dingin, ketakutan, lemaz, tiba2 pala saya pusing mendadak dan sekujur tubuh saya sakit dan merasa kaku.
Lalu kalo ga ke psikiater gimana saya bisa menyembuhkan penyakit saya?? Kadang2 orang ngomong kita yang mengendalikan tapi ga semudah itu mereka ga ngrasa sakit yang saya alami kalo mereka ngalami mungkin mereka bingung harus berbuat apa"??
Saya ingin saran2 dari orang yang membaca komentar saya ini saya harus bagaimana??
TOLOOOOONG SAYAAAAAAA